Banjir Bandang dan Tanah Longsor Terjang 13 Kecamatan di Luwu

LUWU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat sedikitnya 1.145 rumah yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi.

Peristiwa banjir bandang yang disertai material lumpur dan bongkahan kayu itu terjadi sekitar pukul 02.00 Wita dini hari pada Jumat pagi, 3 Mei 2024 menyebabkan tujuh orang meninggal dunia dan dua dinyatakan selamat.

Tujuh orang meninggal tersebut akibat tanah longsor di Desa Buntu Sarrek, Kecamatan Latimojong atas nama Rumpak (97), Jatima (55), Mawi (57, Sukma (9), Rima (84), Muh Misdar (29) dan Kapila (84).

"Data sementara itu ada 13 kecamatan yang terdampak dan tujuh korban meninggal dunia akibat longsor," kata Sekretaris BPBD Luwu Amiruddin, Jumat (3/5/2024).

Aminuddin mengungkapkan, dari jumlah wilayah terdampak banjir bandang dan tanah longsor itu kurang lebih sebanyak 1.200 warga mengungsi.

"Kami masih melakukan evakuasi warga, kalau jumlah warga yang mengungsi sekarang kurang lebih 1.200 jiwa, itu data sementara kami," ungkapnya.

Selain itu, lanjut, Amiruddin mengungkapkan, ada 15 rumah yang hanyut tersapu banjir. Sebanyak 12 rumah di antaranya berada di Kecamatan Suli Barat dan 3 rumah di Kecamatan Bajo Barat.

"Kalau di Desa Marinding, Kecamatan Bajo Barat, ada 3 rumah yang hanyut, kemudian informasi baru yang kami dapat 12 rumah hanyut di Kecamatan Suli Barat, jadi 15 rumah hanyut. Kalau total rumah warga yang terdampak banjir bandang itu ada 1.145 rumah, dan hingga saat ini, warga sangat membutuhkan bantuan makanan, air minum, kebutuhan bayi, serta kebutuhan lain," ucapnya. (eko a)

Berita Terkait