Nasabah BRI Kecewa Tarik Tunai di Mesin ATM Link BTN, Saldo Berkurang Tapi Uang Tidak Keluar

Mesin ATM di Toko Alfamart Kecamatan Burneh. (Sumber Foto: Hosen)

BANGKALAN - Moh Hosen, seorang penggiat aktivis anti korupsi mengeluh atas pelayanan mesin ATM LINK milik Bank BTN Bangkalan. Pria asal Tragah ini harus kehilangan uangnya Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) setelah melakukan transaksi melalui mesin ATM LINK BTN yang ada di Alfamart Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.

Kronologisnya, Hosen mengungkapkan bahwa dirinya pada tanggal 23 Oktober 2020 melakukan transaksi uang menggunakan ATM BRI melalui mesin ATM LINK BTN. Ketika ATM dimasukkan ke mesin ATM, Hosen mengikuti petunjuk di layar ATM. Di layar ATM ada pilihan untuk memilih nominal uang yang akan ditarik, ia memilih penarikan uang sebesar Rp. 1.000.000,-. Sudah lama menunggu, uang yang mau ditarik tak kunjung keluar dari mesin ATM. Akhirnya ATM dicabut dari mesin ATM karena menunggu terlalu lama. 

Pria disapa Hosen ini pindah ke lokasi ATM BRI terdekat dengan Alfamart tersebut. Pada saat mengkroscek di ATM BRI lagi, ia terkejut dikarenakan saldonya berkurang. Awalnya saldonya Rp. 1.500.000,- berkurang Rp. 1.000.000,- dan tersisa Rp. 500.000,-. 

"Saya kaget, kok bisa uang saya hilang satu juta. Padahal pas penarikan, uangnya gak keluar. Saya sudah komplain ke BRI tanggal 26 Oktober bulan lalu. Tapi tanggapan pihak BRI disuruh menunggu. Kebetulan saya menemui langsung Pak Yosi selaku asisten manajer Bank BRI. Katanya tidak tahu. Pak Yosi akan koordinasi dengan pihak bidang pengaduan," ungkapnya, Minggu, 8 Nopember 2020. 

Tidak hanya komplain secara langsung, Hosen juga sudah berulang kali menghubungi pihak Bank BRI melalui via telepon.

Tidak merasa puas, Hosen juga menghubungi pihak BRI yang bernama Edo. Katanya, Edo akan menyuruh customer service untuk memfollow up kembali keluhannya. Dikarenakan tupoksi yang menangani komplain adalah bagian customer service.

"Ini terlalu lama, saya sangat kecewa layanan Bank BRI Bangkalan yang bekerjasama dengan pihak Bank BTN Bangkalan. Saya merasa terkesan lempar batu sembunyi tangan. Bayangkan saja dari tanggal 26 Oktober 2020 saya komplain, sampai dengan sekarang ini, uang saya gak kembali," sesalnya.

Aktivis anti korupsi ini merasa kecewa, dalam waktu dekat ia akan melaporkan ke pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan meminta Alfamart dicabut ijin perusahaannya. "Secepatnya saya akan laporkan ke OJK yah, sudah itu saya minta juga Dinas Perijinan mencabut ijin Alfamart. Kalau tidak, Alfamart pelayanannya lebih baik lagi. Bagaimanapun mesin ATM LINK BTN itu ada kontrak kerjasama dengan Alfamart," ujarnya.

Sementara itu, pihak pegawai Alfamart mengatakan pelayanan mesin ATM di tokonya sering dikeluhkan masyarakat pada saat pengambilan uang. Uang yang ditarik sering lama keluarnya dari mesin ATM.

"Memang mesin ATM LINK sering dikeluhkan oleh banyak konsumen sempat ada orang ambil uang, setelah ATM ditinggal, uang keluar, untung ditemukan orang yang ambil uang di ATM BCA dan uang dikasihkan. Kalau malam layar mesin ATM LINK berubah putih semua dan lebih baik ATM LINK ini tidak dipakai. Berbanding terbalik banyak yang pakai mesin BCA karena petugas BCA selalu kontrol kondisi mesin, agar konsumen tidak kecewa," kata pegawai Alfamart yang disapa Firman.

Ditempat yang sama, Fauzi selaku kepala toko Alfamart Burneh menjelaskan hal yang sama, sering terjadi keluhan mesin ATM LINK BTN. "Bukan cuma satu dua orang, tapi pernah penarikan uang lima juta juga dikeluhkan oleh pihak warga dan pihak Alfamart sering dikomplain. Sebaiknya ATM LINK ini dinonaktifkan, mengingat seringnya trouble," ungkapnya. (Red/Dk)