Rupiah Anjlok 2 Persen Imbas Konflik Iran-Israel

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini pagi melemah atau terdepresiasi dibandingkan perdagangan sebelumnya, Selasa (16/4/2024).

Pergerakan negatif rupiah terjadi di tengah mata uang Benua Kuning yang berada di zona merah.

Pelemahan rupiah terhadap dolar AS setelah liburan Lebaran 2024 karena meningkatnya konflik antara Iran dan Israel, serta ketidakpastian terkait penundaan pemangkasan suku bunga utama Amerika Serikat (AS).

Data Bloomberg menyatakan, rupiah pukul 10.34 WIB di pasar spot exchange berada di level Rp 16.170 per dolar AS atau melemah 322,0 poin (2,03%) dibandingkan perdagangan sebelumnya.

"Sentimen terkait penundaan pemangkasan suku bunga AS dan meningkatnya ketegangan geopolitik telah menyebabkan penguatan dolar AS dan pelemahan rupiah," kata Ariston Tjendra, pengamat pasar uang.

Ariston menyatakan konflik di Timur Tengah, terutama serangan Iran ke Israel, meningkatkan kekhawatiran pasar akan kemungkinan perang baru, yang dapat mengganggu suplai, meningkatkan inflasi, dan memperlambat ekonomi global.

Selama libur Lebaran, rilis data inflasi konsumen Maret sangat diantisipasi, karena dapat memberikan petunjuk kemungkinan pemangkasan suku bunga AS oleh Federal Reserve (The Fed).

Namun, ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga AS dalam waktu dekat telah menurun. Selain itu, rilis data produk domestik bruto (PDB) Tiongkok kuartal pertama juga akan memengaruhi pergerakan pasar, dengan perkiraan pertumbuhan sebesar 4,8%.

Jika hasilnya di bawah perkiraan, hal tersebut dapat menambah tekanan terhadap aset berisiko, termasuk rupiah, karena perlambatan ekonomi Tiongkok dapat berdampak global. (*/eko a)

Berita Terkait