Ungkap Duka Mendalam, Ribuan Orang Hadiri Pemakaman Ra Fakhri dan Sedikit Cerita Tentang Almarhum

Tampak ribuan masyarakat dan santri mengikuti prosesi pemakaman almarhumRKH. Fakhrillah Aschal Bin Abdullah Schall di masjid agung Bangkalan yang kemudian dilanjutkan ke masjid Syaichona Cholil di Martajasah(DOK:wahyu/advokasi.co)

BANGKALAN - Bangkalan kembali kehilangan kyai muda sekaligus tokoh ulama karismatik yaitu RKH. Fakhrillah Aschal Bin Abdullah Schall. Almarhum berpulang ke Rahmatullah pada hari Sabtu Pagi Jam 5.25 WIB di rumah sakit Siloam Surabaya karena penyakit diabetes yang dideritanya.

Beliau adalah cicit dari Syaikhona Mohammad Kholil Al-Bangkalani Madura dan Pengasuh Pondok Pesantren Syaichona Moh Cholil Bangkalan, Rais Syuriah PCNU Bangkalan, dan ulama pendiri Fakher's Mania.

Ribuan santri sekaligus masyarakat Bangkalan tampak memenuhi prosesi sholat jenazah dan pemakaman beliau sebagai bentuk penghormatan terakhir dan ketakdziman murid terhadap gurunya.

Salah seorang murid sekaligus ketua PAC Anshor Kwanyar Ra Umar mengungkapkan kesedihan yang mendalam sekaligus menceritakan kenangan bersama beliau semasa hidup.

"RKH. Fakhrillah Aschal adalah sosok yang tangguh mendedikasikan jiwa dan raganya untuk berda'wah, mengajak umat untuk bershalawat mengagungkan Baginda Nabi Muhammad SAW lewat pembacaan maulid Al-Habsyi Simtudduror," Ujarnya, Sabtu (14/5/2022).

"Biasanya di Madura khususnya Bangkalan dalam setiap acara tasyakuran, kemanten, dan khitanan mengundang hiburan orkes musik, namun akhir-akhir ini berkat perjuangan beliau, masyarakat lebih condong mengundang sholawatan yang di kenal dengan Habsyian," tuturnya.

Ra Umar juga menceritakan terkait perjalanan dakwah almarhum dimana beliau pernah sedikit bercanda terkait padatnya jadwal dakwah dalam sehari hingga bisa lebih dari 20 lokasi.

"Beliau sendiri dalam sehari bisa berdakwah di 20 lokasi seperti menjelang wafatnya itu, semua beliau menghadirinya, Tak pelak beliau pernah di suatu kesempatan disela-sela kondangan bercanda dengan  salah satu Muhibbinnya,

(F) : Kuleh Cek lessonah (saya sangat capek)

(H) : Sae istirahat Kyai (istirahat dulu kyai)

(F): Diggel Kuleh mesekalian istirahatah e akhirat (nanti saya sekalian istirahat di akhirat), Sambil tertawa kecil. Artinya tidak ada kata menyerah bagi beliau untuk berdakwah, termasuk keberhasilan beliau menjadikan Bangkalan menjadi kota dzikir dan sholawat," ungkapnya.

Ketua PAC Anshor Kwanyar ini juga mendoakan semoga almarhum diterima semua amal dan kebaikannya di sisi ALLAH SWT, dan merasa sangat kehilangan sosok almarhum.

"Kami PAC ANSOR Kwanyar sangat kehilangan sosok Guru/Bapak/Mursyid seperti beliau, karena beliaulah kecintaan kita kepada Baginda Nabi Muhammad SAW semakin bertambah, semoga apa yang beliau perjuangkan selama hayatnya menjadi amal ibadah dan diterima disisi Allah SWT, Selamat Jalan Guru, Bapak, Kyai, jangan tinggalkan kami menuju syafaat Rasulullah," tutupnya dengan mata berkaca-kaca. (wahyu)