Ulama Dan Umaro Bersinergi Doakan Untuk Keselamatan Bangsa Dari Wabah

Wapres RI, KH. Ma'ruf Amin (kiri) dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Miftachul Akhyar sekaligus Rais Aam PBNU (kanan) dalam acara Doa Untuk Keselamatan Bangsa Dari Wabah, Senin (26/7/2021)

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, KH. Ma'ruf Amin yang juga merupakan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama sejumlah ulama terkemuka Indonesia menghadiri acara Doa Untuk Keselamatan Bangsa Dari Wabah.

Acara Khataman Selawat Nariyah dan Doa untuk Keselamatan Bangsa dari Wabah yang dilakukan secara virtual ini dalam rangka doa bersama untuk memohon keselamatan Bangsa pada Allah Swt.

Ulama dan umaro yang hadir, diantaranya : Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, Ketua Umum PBNU, Prof. Dr. (hc) KH. Maruf Amin, Wapres RI, Mustasyar PBNU, Habib Achmad Edrus Al-Habsyi, KH. Miftachul Akhyar, Rais Aam PBNU, KH. Dimyati Rois, Mustasyar PBNU, KH. Nurul Huda jazuli, Pengasuh Ponpes Al-Falah Ploso Kediri, Rais Syuriyah PBNU, KH. Syaukani LC, Pengasuh Ponpes Rasyidiyah Khalidiyah Amintai Kalsel, AG. KH. Baharudin, Pengasuh Ponpes An-Nahdloh, Makassar, Sulsel, KH. Afifudin Muhajir, Rais Syuriyah PBNU, KH. Adib Rofiuddin Izza, Pengasuh Ponpes Bunten, Cirebon, Mustasyar PBNU, KH. Waled Nuruzzahri Yahya, Rais Syuriyah PWNU Aceh, KH. Abdul Aziz Affandy, Ponpes Miftahul Huda Manonjaya Tasikmalaya, A'wan PBNU, KH. Kafabihi Mahrus Ali, Rais Syuriyah PBNU, KH. Misbahul Munir, Lembaga Dakwah PBNU, Serta pengurus PWNU, PCNU dan PCINU.

Sedang untuk pembacaan doa antara lain : Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Miftachul Akhyar sekaligus Rais Aam PBNU, KH. Dimyati Rois, KH. Nurul Huda Djazuli, KH. Syaukani, Lc, AG. Dr. KH. Baharuddin, MA, KH. Afifuddin Muhajir, KH. Adib Rofiudin Izza Tgk, KH. Waled Nuruzzahri Yahya, KH. Abdul Aziz Affandy, KH Agoes Ali Masyhuri, Abu Syaikh Hasanoel Bashry, KH. Kafabihi Mahrus Ali.

Wakil Presiden RI, Prof. Dr. (hc) KH. Maruf Amin mengatakan, Indonesia yang saat ini ditengah Pandemi Covid 19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat juga menghadapi tantangan lain, seperti tantangan ekonomi dan hantaman informasi yang begitu besar. Hantaman informasi ini kerap menyebabkan kesamaran antara informasi yang benar dan salah yang berpotensi menimbulkan perpecahan di masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan peran aktif seluruh lapisan masyarakat, termasuk para ulama, untuk menjaga keselamatan negara dan rakyat Indonesia dari bahaya isu-isu yang tidak bertanggung jawab.

"Selain kita menjaga dan mengobati dari wabah yang bahayanya sudah kemana-mana, yang harus kita jaga adalah keselamatan negara secara lebih besar. Dari apa..? Dari upaya-upaya orang yang menjadikan wabah ini, mengeksplorasi wabah Covid ini dan juga kesulitan ekonomi dijadikan alat untuk membangun distrust terhadap pemerintah, membangun ketidakpercayaan. Isu Covid, isu kesulitan ekonomi ini oleh pihak-pihak tertentu dijadikan upaya untuk men-distrust, memberikan ketidakpercayaan kepada pemerintah. Ini kewajiban kita para ulama untuk menjaga dari upaya-upaya tersebut,” kata Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma’ruf Amin pada acara Shalawat Nariyah dan Tahlil untuk Keselamatan Bangsa dari Wabah yang diselenggarakan oleh Nahdlatul Ulama (NU) melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Senin (26/7/2021) malam.

Menurut Wapres bahwa menjaga negara dari upaya-upaya yang tidak bertanggung jawab termasuk ke dalam tanggung jawab keagamaan. Oleh karena itu, Nahdlatul Ulama sebagai salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia wajib untuk menjalankan tanggung jawab ini.

“Melalui pertemuan ini kita ingin lebih besar lagi berperan dalam menjalankan misi ke NU-an kita dalam rangka mas’uliyah diniyah (tanggungjawab keagamaan) yang termasuk didalamnya mas’uliyah wathaiyah (tanggung jawab kebangsaan) dan mas’uliyah diniyah,” ungkap Wapres, KH. Ma’ruf Amin.

Lanjut Wapres bahwa selain melalui pendekatan secara lahiriyah, diperlukan juga upaya-upaya batiniyah melalui doa dalam menghadapi hantaman informasi ini. Sehingga, seluruh informasi yang diperoleh agar dipilah dengan baik atas pertolongan Allah Subhanahu wa ta’ala.

“Rasulullah mengajarkan kita doa allahumma arinal haqqa haqqa war zuqnattiba’ah, wa arinal bathila bathila warzuqnajtinabah. Perlihatkanlah kepada kami ya Allah yang benar itu nampak benar, berikan kemampuan kami untuk mengikutinya. Wa arinal bathila bathila, dan perlihatkanlah kepada kami yang bathil, yang bohong itu kelihatan bathil, warzuqnajtinabah, berikanlah kami kemampuan untuk menghindarinya,” urai Wapres.

Menutup sambutannya, Wapres menyampaikan apresiasinya atas kontribusi yang telah diberikan NU bersama-sama pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19 beserta dampaknya.

“Saya ingin menyampaikan terima kasih atas nama Pemerintah karena NU terus berusaha untuk bersama-sama menanggulangi Covid-19 pada khususnya dan tentu juga kita panjatkan doa dalam rangka menanggulangi yaitu musibah-musibah, fitnah-fitnah, maupun cobaan-cobaan lainnya,” ujar Wapres.

Acara ini terselenggara atas kerja sama berbagai lembaga di bawah PBNU terutama Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) PBNU, Rabitoh Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU, dan Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) PBNU yang disiarkan secara langsung di Youtube, Facebook dan Zoom. (wahyu)

Berita Terkait