Syafiudin Asmoro Terima Keluhan Warga Sekarbungoh

BANGKALAN - Proses pembebasan lahan Suramadu sisi madura yang dilakukan oleh BPWS menyisakan banyak masalah dan keluhan warga dari Desa Sukolilo Barat tepatnya dusun Sekarbungoh.

Merasa belum mendapat jawaban yang pas, warga akhirnya mengadu kepada Syafiudin Asmoro DPR RI Komisi V di rumahnya perum Griya Abadi sekitar pukul 10.00 WIB, Sabtu (23/11/2019).

Syafiudin Asmoro Anggota Komisi V DPR RI yang kebetulan juga berasal dari Dapil Madura ini menyambut hangat aspirasi warga Sekarbungoh yang disampaikan kepadanya.

"Saya terima semua keluhan dari warga Sekarbungoh hari ini dan data datanya nanti saya soundingkan dulu dengan yang ada," ujarnya.

Abah Syafi sapaan akrabnya juga menjelaskan bahwa aduan ini akan dibicarakan dengan rekan rekannya di Komisi V yang kebetulan hari Selasa besok akan mengadakan rapat terkait keluhan dari warga dari dapil masing masing anggota Komisi V.

"Aduan dan keluh kesah warga Sekarbungoh ini nanti akan saya sampaikan kepada rekan rekan saya di Komisi V yang kebetulan hari Selasa besok akan mengadakan rapat terkait aspirasi masyarakat dari dapil masing masing," terangnya.

Warga Sekarbungoh yang diwakili oleh Ibnu Abdillah selaku juru bicara mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur sekali hari ini bisa bertemu dengan Syafiudin Asmoro dan bisa menyampaikan keluh kesah warga yang diwakilinya.

"Alhamdulillah, hari ini kami bisa bertemu abah Syafi selaku Anggota Komisi V DPR RI dan bisa menyampaikan keluh kesah kami terkait pembebasan lahan yang dilakukan oleh BPWS di daerah kami," ujarnya.

Ibnu mengatakan juga bahwa warga Sekarbungoh yang jumlahnya mencapai 200 KK itu tidak menolak pembangunan, hanya meminta agar tidak digusur sehingga masyarakat bisa dilibatkan secara langsung dalam proses pembangunan dan bisa menjadi kampung wisata di Indonesian Islamic Science Park (IISP).

"Pada dasarnya kami sangat mendukung pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah, apalagi nantinya daerah kami akan menjadi obyek wisata berskala internasional, cuma ya jangan pakai digusur, kan bisa nantinya desa kami jadi desa wisata seperti kampung warna di Malang ataupun Desa Badung di Bali," tegasnya.

Agus Wahyudi Plt. Deputy Perencaan BPWS yang dihubungi advokasi.co via sambungan telepon menanggapi pertemuan antara warga Sekarbungoh dan Syafiudin Asmoro sebagai hal yang wajar terjadi.

"Itu hal yang wajarlah, cuma karena kami (BPWS) harus mengikuti rencana pembangunan IISC dimana yang harus kami bebaskan awal di kaki jembatan Suramadu maka ya mau tak mau kami harus lakukan itu (pembebasan di Sekarbungoh salah satunya) masalah warga mau apa tidak ya nanti kita lakukan sosialisasi yang lebih intens lagi secara kekeluargaan" jelasnya. (wahyu)