Puskesmas Bunten Barat, Kader Posyandu Harus Memperkuat Solidaritas
Rusli Minta Jokowi Evaluasi Sikap Mensos Risma
GORONTALO - Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie merasa tersinggung atas sikap Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini marah-marah dan menunjuk-nunjuk hingga mengancam menembak koordinator penyalur Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) di depan umum saat kunjungan kerja di Kabupaten Gorontalo pada hari Kamis 30 September 2021 kemarin.
Aksi video Risma itu sempat terekam video amatir yang berdurasi sekitar 1 menit 18 detik. Hingga akhirnya video itu viral di sejumlah Media Sosial (Medsos).
Gubernur Rusli Habibie berharap Presiden Jokowi untuk mengevaluasi sikap Mensos Risma yang emosional dan menunjuk-nunjuk warga Gorontalo.
Rusli menilai, sikap Mensos Risma suka marah marah itu tidak patut dilakukan. Selain seorang ibu, Risma sebagai seorang pejabat negara (menteri) seharusnya memberi sikap yang baik, bukannya emosi sambil menunjuk-nunjuk dada pegawai tersebut di depan umum, apalagi emosionalnya itu dipertontonkan di hadapan Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim.
"Saya saat melihat video itu sangat prihatin. Saya tidak memprediksi seorang ibu menteri sosial lagi, memperlakukan seperti itu. Contoh yang tidak baik,” kata Rusli pada wartawan usai menghadiri acara Survei Indeks Kepuasan Masyarat Terhadap Kinerja Pemerintah bertempat di Hotel Maqna, Jumat (1/10/2021).
Secara khusus, Gubernur Rusli meminta agar Presiden Jokowi mengevaluasi sikap Risma yang dalam banyak kesempatan selalu emosional. Apalagi aksinya selalu viral dan buat heboh warga Gorontalo.
"Tolonglah, mumpung Pak Presiden juga bisa lihat di Youtube, di mana mana karena sudah ribut. Memperingati stafnya karena seperti itu,” ujar Rusli Habibie.
Emosi meluap-luapnya mantan walikota Surabaya, Risma itu lantaran ada ketidaksinkronan data penerima Program Keluarga Harapan (PKH) setempat dengan data yang disampaikan pejabat Kemensos.
Saat dalam rapat tersebut seorang pejabat Kemensos menjelaskan bahwa pihak Kemensos tidak pernah mencoret data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) karena saldo rekeningnya 0 rupiah.
Walhasil, Risma tersinggung, sambil berdiri dari kursinya, Risma berjalan mendatangi petugas PKH sambil mengarahkan pulpennya ke dada petugas itu di depan umum (dalam rapat).
"Jadi bukan kita coret, ya! Kamu tak tembak, ya, tak tembak kamu!" ujar Risma yang emosional ke petugas PKH itu. (far)