RSUD Waru Pamekasan Manfaatkan Dana DBHCHT Untuk Obat - Obatan

PAMEKASAN - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waru, Kabupaten Pamekasan menjadi salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mendapatkan bagian dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2021.

Tahun 2021 ini pemerintah daerah Kabupaten Pamekasan mendapatkan DBHCHT sebesar Rp 64,5 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk tiga sektor, yakni bidang kesejahteraan masyarakat, bidang penegakan hukum, dan bidang kesehatan.

Direktur RSUD Waru, Dr. Hendarto menyampaikan bahwa rumah sakit Waru ini akan memanfaatkan dana DBHCHT untuk pengadaan obat dan Bahan Habis Pakai (BHP). Kemudian untuk biaya servis Alat-alat Kesehatan (Alkes) yang rusak dan untuk kalibrasi hal ini demi menjaga kenyamanan terhadap para pasien yang akan melakukan perawatan medis," kata Direktur RSUD Waru, Dr. Hendarto, Senin (12/7/2021).

Hendarto menjelaskan, dari beberapa pembelanjaan yang obat-  obatan Bahan Habis Pakai itu seperti misalnya alkohol, betadine, handscoon, masker dan lain-lain. Kemudian juga untuk biaya servis alkes yang rusak, lalu untuk perbaikan alat dan untuk kalibrasi. Jadi ada empat peruntukannya. 

"Jadi untuk pengadaan obat-obatan, saat ini sudah dalam proses pengadaan, yang dilakukan oleh para pejabat bagian pengadaan. Hingga kini, sudah ada beberapa obat yang sudah datang, juga ada pula beberapa obat yang dalam proses pengiriman  dan ada juga yang dalam tahap pengiriman,” jelasnya.

Lanjut Hendarto, pada tahun lalu rumah sakit Waru juga mendapat kucuran DBHCHT. Semuanya dipakai untuk pengadaan alat alat kesehatan jadi untuk tahun ini dikhususkan kepada obat, Bahan Habis Pakai (BHP) serta perbaikan alat dan kalibrasi itu,” tuturnya.

Pihaknya mengakui bahwa dana DBHCHT sangat bermanfaat bagi RSUD Waru untuk pemenuhan kebutuhan, guna meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat khususnya untuk pembelian alat-alat kesehatan.

“Pada Tahun ini karena terbatas, kami tidak dapat alkes tetapi dalam alokasi untuk obat, lalu perbaikan alat sama kalibrasi,” ujarnya.

Hendarto berharap, tahun depan RSUD Waru tetap kembali dapat DBHCHT. Selanjutnya ia berharap pengembangan rumah sakit pada aspek aspek lainnya, khususnya keperluan alat alat kesehatan. Dengan demikian dalam pengembangan RSUD Waru ke depan, pihaknya telah membuat berbagai macam perencanaan jangka panjang. Misalnya, untuk meningkatkan mutu pelayanan yang inovatif

Selain itu, pada saat ini RSUD Waru menerapkan sistem aplikasi perencanaan terintegrasi (Siteri), maka dengan melalui sistem ini tim perencanaan mulai bekerja untuk mengusulkan program secara terencana. Jadi untuk pengadaan tahun depan, sudah diusulkan tahun ini. 

“Jadi tidak dadakan, namun sudah direncanakan dengan matang," ujarnya. (fa/hari)