RS Indonesia di Gaza Diserang Israel, 12 Orang Meregang Nyawa

JAKARTA - Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza, Palestina dikepung, diserang dan di bombardir Pasukan Israel. Akibatnya 12 orang meregang nyawa atau dinyatakan meninggal akibat serangan yang dilancarkan di kompleks rumah sakit tersebut.

Peristiwa tersebut pemerintah Indonesia mengutuk serangan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang telah menewaskan sejumlah warga sipil.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendesak semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel untuk segera melakukan gencatan senjata.

"Serangan tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional," kata Retno berdasarkan transkrip pernyataannya yang dikirimkan Kemlu RI pada Senin (20/11/2023) pagi waktu setempat.

Retno mengatakan, hingga saat ini Kementerian Luar Negeri masih hilang kontak dengan tiga warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi relawan di RS Indonesia.

"Saya sendiri telah menghubungi UNRWA (Badan PBB untuk pengungsi Palestina) di Gaza untuk menanyakan situasi RS Indonesia dan memperoleh jawaban bahwa UNRWA juga tidak dapat melakukan kontak dengan siapa pun di RS Indonesia saat ini," katanya.

Menurut Retno bahwa pihaknya telah berupaya menghubungi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Palang Merah Internasional, tetapi belum mendapatkan jawaban.

"Saya akan terus berusaha untuk menghubungi berbagai pihak, guna memperoleh informasi terkait RS Indonesia dan keselamatan tiga WNI tersebut," ujarnya.

Sementara Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf Al-Qudra mengungkapkan bahwa korban meninggal dunia akibat serangan Israel, termasuk dokter dan pasien. Dan sekitar 700 orang termasuk staf medis dan pasien yang masih berada di rumah sakit tersebut.

“Kami khawatir pasukan Israel akan mengulangi apa yang mereka lakukan di Rumah Sakit Al-Shifa, Pasukan Israel terus mengintensifkan serangan, sehingga ruang operasi utama di dalam RS Indonesia telah rusak dan tidak lagi bisa digunakan, katanya, Senin (20/11/2023).

Kepala Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia Sarbini Abdul Murad meminta Israel menarik pasukannya dari sekitar rumah sakit.

“Ini adalah serangan tidak manusiawi yang harus dikutuk karena ini adalah tempat yang harus dilindungi. Kami meminta Israel untuk menarik pasukannya dari sekitar Rumah Sakit Indonesia sehingga dapat menjadi tempat yang aman bagi warga yang mencari bantuan medis,” ucapnya. (eko a).