Risma Minta Maaf Lewat Pesan Whatsapp

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini. (foto : ist)

GORONTALO - Pasca aksi Menteri Sosial, Tri Rismaharini, yang marah-marah ke Fajar Sidik Napu pegawai Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Gorontalo saat melakukan kunjungan ke Gorontalo sehingga menjadi sorotan publik dan berbagai media di tanah air waktu lalu, dikabarkan Menteri Risma sudah meminta maaf melalui pesan WhatsApp (WA) kepada istri Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, Idah Syahidah yang Anggota Komisi VIII DPR RI.

BACA : https://advokasi.co/rusli-minta-jokowi-evaluasi-sikap-mensos-risma

Sekretaris Jenderal Kemensos, Harry Hikmat membenarkan kabar Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta maaf melalui pesan WhatsApp.

"Ibu Risma sudah minta maaf ke Ibu Idah, anggota Komisi VIII, bu Idah mungkin forward WA ke pak Gubernur, dan pak Gubernur langsung meminta maaf juga ke Ibu Risma karena ini masalah miskom," kata Harry kepada wartawan di DPR, Senin (4/10/2021).

Kendati meminta maafnya Risma tersebut bukan langsung ke korban Fajar Sidik Napu tapi melalui pesan WhatsApp (WA) kepada Idah Syahidah, anggota Komisi VIII DPR RI yang di forward ke Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.

Gubernur Gorontalo meminta agar pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Fajar Sidik Napu memaafkan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

“Jadi pak Fajar, mungkin ibu menteri saat itu lagi capek jadi bisa kesal. Saya minta maafkan ibu menteri dan memaafkan saya juga, Ini hanya miskomunikasi antara kita,” kata Gubernur Rusli, Senin (4/10/2021).

Gubernur Rusli meminta permasalahan ini tak perlu diperpanjang. Semua orang diminta menyikapinya secara bijak.

“Sebagai gubernur juga saya meminta maaf kepada Ibu Menteri jika ada kalimat, sikap saya yang menyinggung ibu menteri untuk mohon dimaafkan,” pintanya

Lanjut Rusli, ia mengaku sayang ke Mensos Risma, dan tidak ingin sikap sering marah-marah Risma terus berlanjut di daerah lain, ujarnya.

Sementara Fajar Sidik Napu mengatakan, dirinya sudah memaafkan tindakan Risma yang memarahinya sambil mengacungkan pena kepada dirinya saat rapat kerja pada pekan lalu. Ia mengaku tidak keberatan dengan tindakan Risma saat itu.

"Beberapa media bertanya kepada saya, apakah saya keberatan dengan tindakan kemarin? Saya membalas, 'tidak mungkin saya memarahi orang tua yang memarahi saya, karena bagi saya itu bagian dari pendidikan ke kami'," katanya. (far)