KKB Gunakan Propaganda Licik dan Murahan Pada Warganya
JAKARTA - Kelompok Separatis Teroris (KST) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Papua terus menebar teror warganya sendiri. Mereka menerapkan taktik licik murahan dan mengorbankan warga sipil dalam rangkaian kekerasan brutal yang mereka lancarkan.
Kekerasan yang dilakukan gerombolan bersenjata ini semakin brutal dan gelap mata, tidak lagi memperhatikan siapa yang menjadi korban termasuk warga sipil.
Seperti Propaganda licik murahan dari teroris KKB yang teranyar, pada Selasa 11 April 2023 teroris KKB melakukan intimidasi dengan cara mengusir dan mengancam para perempuan agar tak berjualan di pasar wilayah Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.
Pada Rabu April 2023 KKB juga mengusir warga di Kampung Mambak Sugapa, Intan Jaya, untuk mengosongkan kampungnya dengan alasan akan berperang dengan aparat keamanan TNI-Polri.
Selain itu KKB juga kerap memutar balik fakta dan memfitnah dengan memanfaatkan media sosial maupun media massa untuk menyebar propaganda seolah-olah pelakunya adalah TNI-Polri.
Aksi aksi licik dan murahan yang dilakukan teroris KKB menjadi kemunduran yang luar biasa dan matinya peradaban serta perkembangan pembangunan di Papua
Aksi teror yang dilancarkan oleh KKB tentunya keluar dari jalur kerangka pembangunan Papua, yang sejatinya diperuntukkan untuk orang Papua itu sendiri. Artinya ketika pembangunan macet, secara jangka panjang akan berdampak kepada masalah-masalah kesejahteraan masyarakat Papua sendiri, misalkan akses jalan dari satu wilayah ke wilayah yang lain.
Berbagai upaya program yang digencarkan pemerintah Indonesia untuk mendorong provinsi Papua maju. Namun, program itu tidak banyak mengubah keadaan provinsi tersebut, lantaran ulah KKB.
Selain itu, rusaknya peradaban serta perkembangan pembangunan di Papua juga diakibatkan oleh Kelompok KKB.
Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman meminta kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan apa yang disampaikan oleh KKB. Apalagi KKB kerap menyebarkan hoaks.
“Tidak mungkin TNI-Polri menyengsarakan masyarakat. Justru TNI-Polri hadir untuk melindungi masyarakat dan memastikan pembangunan berjalan di Papua," ucapnya, Jumat (14/4/2023).
Kapendam XVII/Cenderawasih juga meminta propaganda yang kerap disebar oleh KKB. TNI meminta agar semua pihak termasuk media untuk lebih selektif dan tidak mudah percaya dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh KKB.
"Tidak mungkin aparat keamanan TNI-Polri menyengsarakan masyarakat. Apalagi sampai menembak dan membunuh warga sipil. Yang pasti tugas TNI-Polri membantu pemerintah dalam menyelenggarakan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat di wilayah Papua," tegasnya. (far)