Gubernur DIY Bersikukuh Gusur PKL Malioboro

SEJARAH : Jalan Malioboro kini tinggal kenangan, selamat tinggal Malioboro.

"Malioboro di Yogyakarta tidak hanya sekedar tempat wisata yang menyuguhkan panorama keindahan yang memikat hati, tapi juga menjadi sarana edukasi bagi anak-anak dalam mengenal kebudayaan serta sejarah."

YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono tetap bersikukuh untuk menggusur Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang Jalan Malioboro. Proses relokasi akan dimulai Rabu, 26 Januari 2022 dan tak bisa ditunda.

Gubernur DIY mengatakan, rencana relokasi PKL di sepanjang Jalan Malioboro itu sudah ada sejak bertahun-tahun lalu. Bahkan dirinya sudah menunggu sejak belasan tahun lalu.

"Ya jadi, ya (relokasi tetap jalan). Aku wes ngenteni 18 tahun le pindah, dadi ora mung mundur 3 tahun (Saya sudah nunggu 18 tahun untuk pindah, jadi enggak hanya mundur 3 tahun)," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (25/1/2022).

Sultan menegaskan, lahan yang dipakai bukan fasilitas PKL, melainkan milik toko sama milik pemerintah.

"Karena tempat itu bukan milik dia, (tapi) milik toko sama milik pemerintah. Bukan untuk fasilitas kaki lima," katanya.

Proses rencana relokasi PKL Malioboro tersebut ada dua lokasi berbeda, yakni bekas Gedung Bioskop Indra, Ngupasan, Gondomanan dan satu lahan bersifat sementara di bekas Kantor Gedung Dinas Pariwisata DIY, dan diperkirakan membutuhkan waktu 2-3 minggu.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Drs K Baskara Aji menjanjikan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mengupayakan agar gedung eks Bioskop Indra dan bekas kantor Dinas Pariwisata DIY dikenal wisatawan dengan cara memasang rambu-rambu informasi menuju dua spot berbelanja baru tersebut agar supaya para wisatawan dengan mudah bisa menemukan lokasi para PKL berjualan.

“Saya kira menjadi tugas pengelola dalam hal ini Diskop UKM dan pengelola Malioboro untuk bisa memberikan informasi yang jelas di masyarakat terkait adanya relokasi. Supaya mereka bisa tahu di mana mereka bisa belanja. Adapun soal adanya kekhawatiran pedagang bakal kalah bersaing dengan pedagang di Pasar Beringharjo. Saya kira sebelum adanya relokasi seluruh pedagang di kawasan Malioboro sudah terjadi persaingan,” janjinya. (wahyu)