Fuck You atau Jancuk Israel, 3 Bayi Tewas Akibat Bombardir RS-RS di Gaza Utara
TERLUKA : bayi Palestina Mosab Sobieh, berusia kurang dari satu tahun terluka akibat rudal Israel dan dibawa ke Rumah Sakit Indonesia yang kehabisan bahan bakar dan listrik.
JAKARTA - Rumah sakit rumah sakit yang berada di Gaza Utara terus menerus dibombardir oleh Israel. Akibatnya rumah sakit di Gaza utara itu mengalami serba keterbatasan dan kekurangan lantaran serangan Israel, dan tiga bayi yang baru lahir prematur pun harus meregang nyawa lantaran tiada pasokan listrik.
kondisi bayi-bayi baru lahir yang tiada pasokan listrik.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al-Qidra, mengatakan, setiap hari, jumlah korban tewas dan terluka akibat digempur habis-habisan oleh militer Israel kian bertambah, tetapi tempat untuk merawat mereka semakin sedikit.
"serangan Israel "meneror petugas medis dan warga sipil," ujarnya.
Juru bicara militer Israel, Laksamana Madya Daniel Hagari mengatakan, militer Israel akan membantu evakuasi bayi dari rumah sakit tersebut atas permintaan staf di sana.
Namun, Al-Qidra mengatakan, dari 45 bayi yang dirawat, tiga di antaranya sudah meninggal dunia dan mereka tidak diberi tahu oleh militer Israel bagaimana membawa bayi-bayi itu ke tempat yang aman.
Dr. Mohammed Obeid, ahli bedah MSF di rumah sakit Al-Shifa mengatakan, Ambulans tidak bisa lagi bergerak untuk menjemput korban luka, dan pemboman tanpa henti membuat pasien dan staf tidak bisa dievakuasi.
“Ada banyak pasien yang sudah dioperasi dan mereka tidak bisa berjalan. Mereka tidak bisa mengungsi. Kami membutuhkan ambulans untuk memindahkan mereka, kami tidak punya ambulans untuk mengevakuasi semua pasien. pasien-pasien ini," ucapnya.
Sementara petugas medis di RS Indonesia di Beit Lahiya, Gaza Utara, bayi laki-laki bernama Mosab Subeih telah dilarikan ke sana setelah rumah keluarganya terkena hantaman roket Israel.
"Dia terluka langsung di kepala dan mengalami pendarahan, dan kami tidak punya operasi," katanya.
Sementara Israel mengultimatum RS-RS di Gaza utara harus dikosongkan sehingga militer bisa menghancurkan apa yang mereka anggap sebagai pusat komando Hamas di bawah gedungnya dan di daerah sekitarnya.
Sebelumnya, ribuan orang terluka sejak 7 Oktober, banyak di antaranya berada dalam kondisi kritis dan memerlukan operasi rumit serta perawatan berkelanjutan selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.
Hal ini hanya dapat dilakukan dengan gencatan senjata total dan pasokan bantuan kemanusiaan tanpa syarat termasuk akses terhadap makanan, bahan bakar dan air; kelangsungan hidup masyarakat di Gaza bergantung pada hal ini. (far)