Puskesmas Bunten Barat, Kader Posyandu Harus Memperkuat Solidaritas
Dihujani 11 Rudal Israel Layanan RS Indonesia di Gaza Berhenti Total
JAKARTA - Serangan 11 Rudal Israel di area sekitar Rumah Sakit (RS) Indonesia di Beit Lahiya, Gaza, Palestina menjadikan Rumah Sakit tersebut lumpuh total dan berhenti beroperasi dalam 24 jam atau tutup total karena kehabisan bahan bakar.
Pemboman besar-besaran tersebut menyebabkan kerusakan serius pada beberapa fasilitas rumah sakit serta kepanikan warga sipil yang mencari perlindungan di sana. Banyak warga sipil berlarian tunggang-langgang menyelamatkan diri, seraya ledakan rudal terus bersahutan.
Atef al-Kahlout selaku Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza mengungkapkan, akibat di bombardir Israel area sekitar Rumah Sakit (RS) Indonesia di Beit Lahiya, Gaza, Palestina yang menampung puluhan ribu orang yang terluka, sakit, dan pengungsi, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, layanan kesehatan rumah sakit Indonesia di Gaza berhenti beroperasi secara total lantaran kehabisan bahan bakar.
“Kamis tanggal 9 November 2023, solar untuk RS Indonesia tersisa 1.100 liter dan ini hanya cukup untuk satu hari saja, RS Indonesia akan berhenti beroperasi total jika tidak ada solar untuk menghidupkan generator sebagai sumber listrik,” ungkapnya.
Menurut relawan MER-C yang berada di RS Indonesia, Fikri Rofiul Haq mengatakan bantuan kemanusiaan belum bisa masuk ke wilayah utara Gaza, tempat di mana RS Indonesia berada.
“Memang ada beberapa truk yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza, tapi (bantuan) dari beberapa truk itu belum bisa dibagikan secara merata,” katanya.
Oleh karena itu, bantuan kemanusiaan yang masuk dari pintu perbatasan Rafah di selatan Gaza belum sampai ke RS Indonesia yang berada di utara Gaza.
“Sedangkan Jalur Gaza tengah terus dibombardir (Israel) untuk memisahkan Gaza selatan dengan utara, bahkan pintu perbatasan di Rafah sudah ditutup lagi sehingga pergerakan warga dan bantuan kemanusiaan kembali tertahan,” katanya.
Sebelumnya Israel menuduh RS Indonesia digunakan oleh kelompok Hamas. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, membantah tuduhan Israel yang menyebut Rumah Sakit Indonesia di Gaza sebagai markas kelompok Hamas.
“RS Indonesia di Gaza adalah fasilitas yang dibangun masyarakat Indonesia sepenuhnya untuk tujuan kemanusiaan dan untuk melayani kebutuhan medis masyarakat Palestina di Gaza. RS Indonesia saat ini sudah dikelola sepenuhnya oleh otoritas Palestina di Gaza, meskipun dari waktu ke waktu selalu ada relawan Indonesia yang membantu," kata Juru Bicara Kemlu Lalu Muhammad Iqbal, Selasa (7/11/2023) lalu. (eko a)