Data Gagal Burekol BRI Bangkalan Jadi Sumber Masalah Baru

Pasca aksi masyarakat Bangkalan di Kantor BRI dan Dinsos Bangkalan kemarin, Rabu 4 September 2019 menuai reaksi keras dari berbagai kalangan. Salah satunya dari Ketua DPD BPI KPNPA RI Bangkalan. Berikut laporan wahyudi, wartawan advokasi.co.

BANGKALAN - Eko Andrioko, Ketua DPD Badan Peneliti Independen Kekayaan Pejabat Negara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI) Bangkalan menilai sumber permasalahan semua Bansos di Bangkalan itu ada di data kemiskinan yang selama ini melebihi dari faktual yang ada di lapangan.

"Sumber semua masalah, itu ada di data kemiskinan yang selama ini seolah di gelembungkan untuk mendapatkan bantuan yang lebih besar di Bangkalan," ujarnya.

Menurutnya, permasalahan gagal Burekol inilah yang menjadi pemantik pintu masuk penyimpangan anggaran bantuan negara yang selama ini diterima oleh Bangkalan, dan ini dilakukan oleh oknum oknum tak bertanggungjawab demi keuntungan pribadi atau golongan mereka.

"Gagal Buka Rekening Kolektif (Burekol) adalah data valid yang dimiliki oleh BRI dan Dinsos Bangkalan, inilah yang kita minta tentang keterbukaan dan ketransparansian dari BRI dan Dinsos kemarin, dari data tersebut kita bisa menemukan penyimpangan yang dilakukan oleh oknum oknum tak bertanggungjawab yang menikmati Bantuan tersebut demi keuntungan pribadi atau golongan mereka," jelas Eko di kantornya di perumahan Green Asri, Kamis (5/9/2019).

Lebih jauh Eko menjelaskan bahwasanya hal ini sangat jelas sekali kelihatan terjadi penurunan besar besaran tentang data kemiskinan di Bangkalan terutama tentang program PKH.

"Jika bicara data, bulan Maret kemarin masih ada sekitar 71 ribuan penerima PKH, dibulan juni turun menjadi sekitar 65 ribuan dan di bulan ini bisa kita lihat melalui aplikasi SIKS NG penerima nya sekarang tinggal 61 ribuan, laahh, yang 10rb kemana?? Masak dalam 6 bulan ada yang hilang 10 ribu?? Aneh khan ini??," katanya. (wahyu)

Berita Terkait