BPI KPNPA RI Acungkan 4 Jempol Kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit

Ketua Umum BPI KPNPA RI, Tb. Rahmad Sukendar(DOK:wahyu/Advokasi.co)

JAKARTA – Ketua Umum Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara & Pengawas Anggaran RI (BPI KPNPA RI ) Tubagus Rahmad Sukendar, kembali mengapresiasi ketegasan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menjaga marwah institusi Polri. Dimana, pernyataan Kapolri akan memotong kepala jika pimpinan Polri tidak bisa membersihkan ekor sebagai bentuk komitmen bersih-bersih pejabat kepolisian daerah dan upaya menjaga martabat institusi, Sabtu (30/10/2021).

Tubagus Rahmad Sukendar menyampaikan bahwa, pernyataan Kapolri Jenderal Sigit bukan asal ngomong dan sudah dibuktikan.

“4 Jempol Saya Acungkan ke atas untuk statement keseriusan Kapolri Bapak Jenderal Polisi Listyo Sigit sebagai kepala nomor 1 di institusi Polri. Kali ini beliau bukan asal ngomong tanpa sebab, dikarenakan akhir-akhir ini berita yang menunjukkan negatif nya peranan pejabat hingga penyidik di kepolisian atas pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.

"Ini bentuk ketegasan beliau dalam memperbaiki Organisasi dan nama institusi, perlu kita dukung dan sukseskan program Bapak Kapolri dan kami menilai selama masa kepemimpinan beliau telah menunjukkan kesederhanaan dan memberikan contoh yang baik dan beliau sangat menjaga martabat institusi," ucapnya.

BPI KPNPA RI sebagai Lembaga Sosial Kontrol dan juga sebagai Mitra Polri sangat mengapresiasi sikap tegas Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam menjaga martabat institusi. Ia berharap, jajaran Polri dari mulai Kapolda, Kapolres hingga Kapolsek dapat menjaga marwah institusi Polri.

“Oleh sebab itu, kami minta agar seluruh jajaran Kasatwil dan para Kepala Polda dan Polres dapat memaknai dan menjaga martabat institusi polri di dalam melaksanakan tugas-tugas kepolisian, sambutan Kapolri yang disampaikan dihadapan peserta Sespimti , cara “potong” kepala” bisa dijalankan dengan efektif. “Insyaallah efektif, karena pernyataan Kapolri tersebut pasti beliau laksanakan untuk jajaran Mabes Polri, reward and punishment,” Ungkap Tb Rahmad Sukendar yang juga menjabat Ketua Garda Inti Paquron Jalak Banten Nusantara ( PJBN ).

Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan tidak akan ragu menindak tegas Kapolda, Kapolres, hingga Kapolsek apabila tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya. Sigit menuturkan seorang pimpinan harus bisa menjadi teladan agar dapat mengambil kebijakan yang sesuai.

Pernyataan tersebut disampaikan Sigit dalam sambutannya di acara penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan ke-66, di Lembang, Jawa Barat, Rabu (27/10).

“Kalau tak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong. Ini semua untuk kebaikan organisasi yang susah payah berjuang. Menjadi teladan, pelayan dan pahami setiap masalah dan suara masyarakat agar kita bisa ambil kebijakan yang sesuai," tutur Sigit.

Gebrakan Kapolri Listyo Sigit dalam mengangkat Marwah Kepolisian patut mendapatkan dukungan dari semua pihak, BPI KPNPA RI menilai bahwa Kapolri nya luar biasa dalam menjaga nama baik institusi nya namun di bawah nya biasa biasa saja dalam menyikapi perintah Kapolri.

Perubahan yang harus segera menjadi pekerjaan rumah Kapolri antara lain, Hasil Test / Ujian penerimaan sekolah yang harus obyektif mulai dari penerimaan anggota Polri, dan sekolah pengembangan Sespims, Sespim, Sespimti harus obyektif, jangan pakai hal lain atau sponsor atau juga harus ada dengan uang, dan juga untuk hasil test assesment yang baik dan obyektif untuk  pemimpin polri yang menangani publik / kepala wilayah serta jabatan yang itu harus dalam penunjukannya yang obyektif jangan ada lagi titipan atau jual beli jabatan, dijamin hasilnya akan baik dan bisa menjadikan Polri yang bersih ,dan berintegritas ini semua harus menjadi perhatian pimpinan di kewilayahan dalam melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap jajaran anggota.

Tb Rahmad Sukendar berharap kedepan apa yang disampaikan Kapolri bisa dapat dilaksanakan dengan baik oleh jajaran kewilayahan.(wahyu)