Aksi Bangkalan Sejahtera Jilid II Kembali Lumpuhkan Aktifitas BRI Bangkalan

Masyarakat Bangkalan melakukan aksi massa lagi mendatangi kantor BRI cabang Bangkalan. Kali ini mereka menagih janji Sudono Pimpinan Cabang BRI Bangkalan. Sayangnya aksi massa tersebut hanya ditemui Rulita selaku Pejabat Pengganti Pimpinan Cabang Sementara, bahkan tuntutan dari massa itu pihak BRI tidak bisa menepati janjnya, Rabu (11/9/2019).

BANGKALAN - Bank Rakyat Indonesia (BRI)  Bangkalan kembali dikepung oleh Aksi massa yang menuntut di bukanya data gagal buka rekening kolektif untuk bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Aksi massa yang terjadwal Rabu an ini dimulai sekitar pukul 09.00 pagi Rabu (11/9/19) dimana massa aksi yang dikomandoi oleh Badan Peneliti Independen Kekayaan Pejabat Negara dan Penyelenggara Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI) menyampaikan melalui ketuanya Eko Andrioko untuk menunjukkan MoU antara BRI dengan Kemensos yang melarang BRI untuk membuka data gagal burekol kepada publik.

"Kami sekali lagi menegaskan, tunjukkan itu MoU antara BRI dan Kemensos yang melarang data gagal burekol dibuka ke publik, jangan tutupi bangkai dengan MoU" ucapnya saat orasi.

Aksi yang diawali oleh doa dan istighosah bersama oleh ustad Mohtar ini akhirnya ditemui oleh Rulita selaku Pejabat Pengganti Pimpinan Cabang Sementara.

"Mohon maaf kawan kawan sekalian, bapak Sudono Pimpinan Cabang sedang ada tugas keluar kota, jadi saya ditunjuk untuk mewakili beliau," ujarnya.

Rulita sendiri menegaskan bahwa tuntutan aksi massa tidak bisa dipenuhi oleh BRI karena BRI hanya bank penyalur, semua data ada di Kemensos.

"Mohon maaf sekali, kami disini hanya sebagai bank penyalur, untuk masalah data tetep dari Kemensos" jelasnya

Merasa tak puas dengan jawaban Rulita, korlap aksi Yodika Sputra semakin beringas berorasi.

"Kami kesini ini untuk demo menuntut transpansi BRI, Rabu minggu kemarin kami dijanjikan oleh pak Sudono akan ditunjukkan MoU dari Kemensos yang melarang BRI membuka data gagal burekol, mana itu MoU nya??" Cetusnya keras

Merasa di ping-pong oleh pihak BRI, Massa aksi mencoba merangsek masuk ke dalam kantor BRI, akan tetapi tertahan pihak keamanan yang sedari pagi menutup pintu masuk gedung BRI.

Akhirnya massa dipersilahkan masuk dan diwakili oleh 3 orang peserta, dan dari hasil diskusi, akhirnya tercapai kesepakatan antara BRI dan massa aksi yang dipimpin  ketua BPI Eko Andrioko.

"Tadi di dalam, BRI berjanji akan berdiskusi dengan kita secara intensif, dan janjinya sebelum hari rabu minggu depan, tapi kalau ini di ingkari oleh pihak BRI, jangan salahkan kami kalau Rabu depan BRI akan kami lumpuhkan total aktifitasnya," tutupnya. (wahyu)